BIODATA EGY MAULANA VIKRI
NAMA : EGY MAULANA VIKRI
KELAHIRAN : 7 JULI 2000
KOTA KELAHIRAN : MEDAN
PEMAIN : TIMNAS INDONESIA
KEWARGANEGARAAN : INDONESIA
TINGGI : 1.7 M

Egy Maulana Vikri Kembali di Panggil Timnas Indonesia

Pemain berbakat Dewa United, Egy Maulana Vikri, akhirnya diberikan kesempatan untuk membela Timnas Indonesia setelah mendapat kritik dari netizen dan mengalami penurunan performa.

Egy Maulana Vikri tetap dipercaya oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk bermain melawan Brunei Darussalam dalam putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia diharuskan menghadapi dua pertandingan melawan Brunei Darussalam, dengan pertandingan pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/10/2023) mendatang.

Egy Maulana Vikri, pemain berbakat Indonesia, merasa bersyukur atas panggilan kembali ke timnas Indonesia setelah mengalami cedera yang membuatnya absen untuk beberapa waktu. Sebelumnya, Egy telah dipanggil oleh Shin Tae-yong saat menghadapi Turkmenistan dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (8/9/2023).

Dalam pertandingan tersebut, Egy tampil pada babak kedua dan berhasil mencetak satu gol yang membawa tim Merah Putih meraih kemenangan 2-0 atas Turkmenistan. Sebelum pertandingan melawan Turkmenistan, Egy sudah tidak dipanggil oleh Shin Tae-yong ke timnas Indonesia, dengan panggilan terakhirnya pada Maret 2023 dalam pertandingan FIFA Matchday melawan Burundi.

Egy Maulana Vikri, yang pertama kali memperkuat Timnas Indonesia pada level U-19, kini telah naik ke level senior. Ia dianggap sebagai salah satu pemain muda yang berpotensi besar untuk membawa Timnas Indonesia meraih prestasi lebih tinggi di masa depan.

Egy Maulana Vikri adalah salah satu bintang muda sepak bola Indonesia yang penuh potensi. Dengan perjalanan karier yang terus berkembang, dia diharapkan akan terus menjadi pemain kunci dalam pembangunan Timnas Indonesia dan mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional.

Latar Belakang Pemain Egy Maulana Vikri

Egy adalah anak bungsu dari tiga bersaudara kakak kandung laki-laki (lahir tahun 1993) dan adik kandung perempuan (lahir tahun 2016) dari pasangan Syafiruddin (ayah kandung) merupakan keturunan Jawa Tengah dan Aspiyah Asnawi (ibu kandung) merupakan berdarah Belanda-Italia-Batak. Egy lebih mempunyai dua orang kakak-beradik, yaitu nama Yusrizal Muzzaki dan Afifa Thahira, ia memiliki keturunan Belanda-Italia dari sang kakek-nenek.

Penurunan Performa Egy Maulana Vikri

Penampilan Egy Maulana Vikri bersama Timnas Indonesia telah menjadi perhatian dalam pertandingan dua leg Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam pada 12 dan 17 Oktober yang lalu. Penampilan tersebut dianggap mengalami penurunan. Namun, Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, membela pemain tersebut. Nova menyatakan bahwa terkadang hal tersebut memang bisa terjadi. "Kita harus memahami bahwa tidak semua pemain dapat tampil dengan performa terbaik setiap saat. Terkadang performa pemain bisa menurun, dan terkadang bisa meningkat. Namun, ini menjadi catatan bagi mereka dan juga pemain lainnya," ujar Nova di Tebet, Jakarta, pada hari Kamis (19/10/2023).

Dalam dua pertandingan kontra Brunei Darussalam pada putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 12 dan 17 Oktober lalu, Egy Maulana Vikri dianggap tampil kurang maksimal. Dalam dua laga yang dimenangkan Timnas Indonesia dengan skor masing-masing 6-0 itu, Egy dianggap kurang memberi kontribusi pada tim. Khusus Egy, sang pemain sejatinya membuat satu gol pada pertandingan leg kedua, tetapi dalam beberapa kesempatan, dia kerap kali kehilangan bola yang membuat Brunei bisa melancarkan serangan balik.

Bobol Gawang Brunei Darussalam, Egy Maulana Vikri Tetap Saja Dikritik

Timnas Indonesia berhasil mencetak banyak gol ke gawang Brunei Darussalam dalam laga leg kedua babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Nasional Hasanal Bolkiah. Skor akhir pertandingan adalah 6-0 yang menunjukkan keunggulan Timnas Indonesia. Hal yang menarik adalah skor yang dihasilkan sama dengan laga leg pertama sebelumnya, sehingga Timnas Indonesia berhasil menang dengan agregat 12-0.

Di pertandingan ini, Egy Maulana Vikri juga berhasil mencetak gol untuk Timnas Indonesia. Pemain yang bermain untuk Dewa United ini sukses mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam pada menit ke-42 setelah menerima umpan dari Hokky Caraka.

Meskipun mencetak gol, penampilan Egy Maulana Vikri tidak memuaskan dalam pertandingan tersebut. Pemain dengan nomor punggung 10 tersebut tidak memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim. Selain itu, ia juga sering kehilangan bola yang berujung pada serangan balik berbahaya dari tim lawan. Melihat hal ini, Bung Maruf mengkritik penampilan Egy Maulana Vikri. Komentator sepak bola tersebut berpendapat bahwa Egy harus segera meningkatkan performanya. Hal ini penting mengingat Timnas Indonesia akan menghadapi tim yang lebih kuat dalam pertandingan selanjutnya. "Egy menurut saya terlalu sering melakukan kesalahan. Jika bertemu dengan lawan sekelas Jepang, hal ini bisa sangat berbahaya," ujar Bung Maruf yang dikutip dari akun Instagram @Football.moment.idn_ pada hari Rabu (18/10/2023).

Jejak Perjalanan Karier Egy Maulana Vikri

Perjalanan karier Egy Maulana pada level junior sangatlah gemilang. Ia menjadi andalan Timnas Indonesia dan bahkan sempat bermain di Eropa. Untuk mengetahui lebih detail mengenai perjalanan karier Egy Maulana Vikri.

Dimulai dari Ragunan dan Persab Brebes, perjalanan Egy Maulana Vikri Dimulai

Egy Maulana Vikri memulai karir sepak bola di SKO Ragunan setelah menimba ilmu di ASIOP Apacinti dan TASBI Soccer School. Pada tahun 2016, Persab Brebes membawa tim dari SKO Ragunan untuk bermain di Piala Suratin U-17, di mana Egy Maulana Vikri turut memperkuat tim bersama dengan Witan Sulaiman dan Kadek Raditya. Persab berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Askot PSSI Balikpapan dengan skor 4-1 pada laga final. Egy Maulana Vikri juga berhasil memborong gelar pemain terbaik dan top skor dengan mencetak 22 gol.

Timnas Indonesia Sejak U-16

Egy Maulana Vikri telah menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia sejak usia di bawah 16 tahun. Pada tahun 2014, Egy bermain untuk Timnas Indonesia u-16 tahun. Pada tahun 2014, Egy bermain untuk Timnas Indonesia u-16 dan setelah itu, ia secara rutin membela TImnas Indonesia pada level u-19. Egy juga turut serta dalam piala AFF u-19 pada tahun 2017 dan 2019, dimana pada edisi 2017, ia menjadi top skor dengan mencetak delapan gol meskipun tidak berhasil meraih gelar juara. Selain itu, Egy juga menjadi pemain reguler untuk Timnas Indonesia u-23 dan telah berpartisipasi dalam dua edidsi SEA Games pada tahun 2019 dan 2021. Namun, sperti pada level u-19 Egy belum berhasil meraih gelar juara.

Bersinar di Toulon Turnamen 2017

Pada tahun 2017, Timnas Indonesia u-19 berpartisipasi dalam Toulon Turnamen yang merupakan salah satu turnamen bergengsi di dunia dan telah melahirkan banyak pemain top. Meskipun Indonesia U-19 racikan Indra Sjafri sulit bersaing di Toulon dan selalu kalah dari tiga fase grup yang di mainkan, Egy Maulana Vikri berhasil masuk ke dalam Squad Indonesia U-19 dan peluang dengan Trofi Jouer Revelation Trophee yang merupakan gelar untuk pemain yang dianggap paling berperngaruh pada tim. Gelar tersebur pernah diraih oleh Cristiano Ronaldo dan Zinidine Zidane.

Karir Profesional Awal di Polandia

Setelah menunjukkan dominasinya pada kelompok usia, Egy Maulana Vikri mengambil langkah penting pada tahun 2018. Egy memulai karir profesionalnya dan memilih Lechia Gdansk sebagai klub pertamanya. Egy berhasil mendapatkan kontrak berdurasi tiga tahun dari Lechia Gdansk. Meskipun bermain di level yang sangat tinggi pada usia yang masih sangat muda, Egy menghadapi kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain di tim utama Lechia Gdansk. Meskipun begitu, bersama Lechia Gdansk, Egy berhasil meraih gelar Polish Cup dan SuperCup. Namun, kontribusinya untuk tim tidak begitu signifikan jika dilihat dari segi waktu bermain.

Pasaran Gaji Egy Maulana Vikri

Egy Maulana Vikri, yang saat ini masih berusia 22 tahun, memiliki karir yang panjang meskipun masih tergolong belia. Egy Maulana Vikri, yang memiliki tinggi 170 cm, sering bermain di posisi sayap kanan dan memiliki nilai jual sebesar Rp 3,48 miliar.

Menurut catatan transfermarkt, harga pasaran Egy Maulana Vikri pernah mencapai Rp 5,21 miliar dan itu adalah harga tertinggi yang pernah ia dapatkan. Saat ini, harga pasaran Egy Maulana Vikri berkisar pada Rp 3,48 miliar. Harga tersebut dianggap pantas untuk pemain kelahiran Medan ini berdasarkan pengalamannya. Sebelumnya, Egy Maulana Vikri telah bergabung dengan klub Slovenia Lechia Gdansk dan FK Senica.

Awal Perjalanan Egy Maulana Vikri Menjadi Pemain Sepak Bola

Egy berasal dari keluarga pesepakbola. Ayahnya melatih di SSB Tasbi, sebuah sekolah sepak bola di Medan tempat Egy mulai bermain, sementara kakak laki-lakinya Yusrizal Muzakki telah bermain untuk tim di liga yang lebih rendah di Indonesia. Di SSB Tasbi, Egy mengikuti Grassroots Indonesian U-12 Tournament 2012.

Bakat mentahnya diperhatikan oleh para pencari bakat nasional Indonesia. Pada waktu itu, Egy membantu timnya menjadi juara turnamen di turnamen tersebut dan juga menjadi pencetak gol terbanyak. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia pergi ke Sekolah Khusus Olahraga, sekolah menengah negeri untuk atlet berbakat di daerah Ragunan, Jakarta Selatan atau lebih dikenal dengan nama SKO Ragunan.

Pada tahun 2016, Egy menjadi bagian dari tim muda Indonesia yang menjadi juara di ajang Gothia Cup di Swedia. Dia memenangkan penghargaan pemain terbaik dari turnamen Piala Gothia 2016 setelah mengantongi total 28 gol di sepanjang turnamen.

Bakatnya semakin menarik perhatian media internasional ketika ia bermain untuk Indonesia U-19, tim yang mewakili Asia di ajang ternama Festival International Espoirs - Tournoi Maurice Revello atau lebih dikenal sebagai Turnamen Toulon untuk tim junior dari 29 Mei hingga 10 Juni 2017.

Saat Indonesia U-19 menelan kekalahan dari seluruh pertandingan grupnya, Egy berhasil memenangkan "Jouer Revelation Trophée" yang bergengsi karena menjadi pemain pelarian di turnamen, penghargaan yang sebelumnya dimenangkan oleh pesepakbola yang kemudian menjadi bintang dunia, termasuk Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Dia terus bersinar hingga pada September 2017, Egy menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2017 dengan mencetak delapan gol untuk timnas Indonesia U-19. Pada akhir tahun 2017, terdapat sebuah kompetisi untuk menjadi tim profesional pertama yang merekrut Egy, yang menarik perhatian banyak tim non-Indonesia, termasuk klub Thai League 2 Chainat Hornbill yang berkomitmen untuk mengadakan beberapa uji coba bagi Egy dengan beberapa klub Jerman pada akhir 2018.